Photo

Karomah dan keajaiban syuhada Gaza
07.31 | Author: Janganlah Bersedih! Allah Bersama Kita



Salamu’alaikum,

Saat banyak cerita tentang kezaliman di Gaza, informasi makin terbuka
untuk menunjukkan pertolongan Allah di Gaza.

Seorang yang tepercaya bercerita: Kami diberitahu oleh seorang komandan
jihad, “Kami bersama beberapa ikhwan berada di medan tempur. Lalu,
tiba-tiba seorang ikhwan berteriak kepada kami, “Surga! Lihatlah, itu
surga!” Ia menunjukkan tangannya ke depan, dan tidak berselang lama
peluru meleset dan mengenai kepalanya, lalu ia pun tersungkur mati.
Semoga Allah merahmatinya!”
“Sesungguhnya orang yang mati syahid itu memiliki beberapa tanda..(Di
antaranya adalah) Ia melihat tempat tinggalnya di surga..” (HR Tirmidzi,
Shahih).
Allah tersenyum kepadanya dan memperlihatkan surga kepadanya! Alangkah
besar karunia itu! Adakah harapan yang lebih besar dari itu wahai syahid?



Salamu’alaikum,

Saat banyak cerita tentang kezaliman di Gaza, informasi makin terbuka
untuk menunjukkan pertolongan Allah di Gaza.

Seorang yang tepercaya bercerita: Kami diberitahu oleh seorang komandan
jihad, “Kami bersama beberapa ikhwan berada di medan tempur. Lalu,
tiba-tiba seorang ikhwan berteriak kepada kami, “Surga! Lihatlah, itu
surga!” Ia menunjukkan tangannya ke depan, dan tidak berselang lama
peluru meleset dan mengenai kepalanya, lalu ia pun tersungkur mati.
Semoga Allah merahmatinya!”
“Sesungguhnya orang yang mati syahid itu memiliki beberapa tanda..(Di
antaranya adalah) Ia melihat tempat tinggalnya di surga..” (HR Tirmidzi,
Shahih).
Allah tersenyum kepadanya dan memperlihatkan surga kepadanya! Alangkah
besar karunia itu! Adakah harapan yang lebih besar dari itu wahai syahid?

=============
Keajaiban Syuhada Gaza

dakwatuna.com - Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan
Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:

“Para syuhada yang meninggal berhari-hari dan berminggu-minggu masih
menorehkan darah segar dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini
sangat terkejut.”

Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang yang gugur syahid
tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, lagi juga darahnya masih
segar.”

Seorang dokter yang bertugas di Gaza sedang menerima korban dari salah
satu pasukan Al Qassam, ia terkena peluru di dadanya. Sang mujahid ini
tidak lupa menaruh mushhaf Al Qur’an dan buku wirid harian di sakunya.
Ia selamat karena peluru terpental dan Al Qur’an pun masih utuh.
Sekarang ia sudah sembuh, wal hamdulillah.

Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az
Zaitun, Kota Gaza bercerita:
“Saya dan beberapa pejuang sedang menunggu kesempatan untuk menyerang
tank-tank Israel. Kami berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari
langit membantu kami. Seketika tanpa ada pendahuluan turunlah awan tebal
menyelimuti wilayah kami. Kami masuk di antara puluhan tank-tank itu
tanpa di ketahui musuh dan tidak bisa dilacak oleh pesawat-pesawat
pengintai yang lalu-lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki
tank-tank itu, 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-luka.”

Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di salah satu kota Gaza,
turunlah hujan lebat di wilayah itu saja, tidak dilainnya, yang
menyebabkan pesawat-pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam dan
tidak bisa melanjutkan pembombardirannya.

Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas di Gaza sedang bercakap
dengan sekelompok mujahidin:
“Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel dari lantai dua,
mereka ingin masuk ke dalam. Karena salah seorang mujahidin telah
memasang ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu bersamaan
tewasnya tentara Israel. Mendengar serangan itu, tentara Israel yang
lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai jam
dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam lima pagi. Kami bangun
untuk melihat situasi, ternyata tentara Israel telah hengkang.”

Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah berkata:
“Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati,
mereka bahkan hidup, tapi kamu tidak mengetahui.” Al Baqarah:154. Mereka
para syuhada diposisikan setelah derajat orang-orang yang benar imannya
dan sebelum orang-orang shaleh di Al Qur’an. Allah swt. berfirman:

“Barangsiapa menta’ati Allah, dan Rasul, mereka bersama orang-orang yang
Allah beri nikmat kepada mereka, dia anatra mereka para nabi-nabi,
shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Merekalah sebaik-baik teman.” An
Nisa’:69-70. Beliau menambahkan bahwa “Jasad para syuhada masih segar,
karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini juga yang
menyebabkan semerbaknya bau wangi misk. Darah masih segar, janggut
tumbuh. Sebagian
syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh tahun bahkan beradab-abad
tidak rusak jasadnya dan tidak dimakan oleh mikrobat dan cacing tanah.”

Wangi semerbak minyak kesturi juga keluar dari jasad prajurit Al Qassam,
Muhammad Abu Sya’r. Dia termasuk bagian korban serangan bom pesawat Israel.

Bau harum itu tercium oleh orang yang menemukannya, kabar kesyahidannya
tersebar ke pelosok masjid. Para pemuda masjid berbondong melihatnya.
Mereka bertahmid, membaca tahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah
atas keajaiban para syuhada.

Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk menolong orang yang
luka-luka di sebelah Utara Gaza, ketika itu tentara Israel menembaki
sekeling kaki kami. Kami katakan: “Kenapa kalian melakukan ini, kami
bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi bom.” Salah seorang
tentara Israel berteriak: “Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian
putih, kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas.”

Salah seorang tentara Israel sedang diwawancarai oleh media Israel, ia
mengatakan kehilangan penglihatannya gara-gara melihat seorang pemuda
yang memakai baju putih, melemparinya dengan segenggam debu, seketika
itu saya buta.

Tentara yang lain menceritakan, bahwa pejuang perlawanan memancing
mereka dalam banyak pertempuran laksana memancing ayam dan itik.

Pengakuan tentara Israel yang lain, ia melihat banyak tentara Israel
terluka dan ditembaki dari arah kanan dan kiri, namun tidak ditemukan
dan tidak diketahui dari mana tembakan itu berasal.

Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza menceritakan, kami
bersembunyi dari bombardir. Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh
seorang yang keluar dari puing-piung reruntuhan bangunan sembari membawa
roket, ia salah satu mujahidin pelontar roket yang menghadang kekuatan
penjajah. Ia hadir dan menyelinap sekejap, laksana ditelan bumi. (it/ut)

Baca kehidupan agama rakyat Gaza:
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/lima-hari-berbagi-kasih-di-bumi-jihad-gaza-catatan-perjalanan-baznas-ke-gaza-palestina.htm

Kesan yang paling mendalam, karomah-karomah yang terjadi di Gaza. Dari
jama’ah masjid kami mendapatkan cerita tentang karomah-karomah yang
terjadi selama masa agresi. Setidaknya ada lima karomah yang saya ingat.

Pertama, pasukan malaikat turut berperang di Gaza. Ini terbukti dari
cerita seorang mujahid yang lolos dari tawanan Israel. Ketika tertawan
tentara Israel, dia diinterogasi tentang jumlah mujahid dan menanyakan
tentang pasukan berjubah putih yang ketika ditembak berkali-kali tidak
mati. Karena merasa tidak mengenal pasukan tersebut, sang mujahid
menjawab tidak tahu. Tentara Israel tidak puas dan berkali-kali
menanyakan hal yang sama sambil mencederai sang mujahid sampai kakinya
harus diamputasi. Sang mujahid tetap mengatakan tidak tahu. Berkat
pertolongan Allah, mujahid yang cedera ini berhasil lolos dan
menceritakan bantuan pasukan malaikat ini.

Karomah kedua, untuk melawan mujahidin, tentara Israel menyiapkan
anjing-anjing doberman yang dibiarkan kelaparan untuk mengejar dan
menyerang mujahidin di sekitar perbatasan Gaza. Suatu hari anjing-anjing
doberman tersebut dilepas untuk memburu mujahidin, ketika si doberman
sudah mendekat, sang mujahidin mengajaknya berbicara. Ya Anjing, kami
sedang menjalankan perintah Allah untuk membela hak kami dan melawan
kaum musyrikin, jadi jangan halangi kami, begitu kira-kira ucapan sang
mujahidin dalam bahasa Arab kepada si doberman. Dan subhanallah, si
anjing tiba-tiba berhenti, terdiam dan dengan menunduk kembali ke
tentara Israeil.

Ketiga, seorang mujahid sedang diserang bertubi-tubi oleh tank Israel.
Sang mujahid berlari-lari menyelamatkan diri dari kejaran tank,
tiba-tiba tembakan tank terkena pohon besar yang langsung tumbang
menjatuhi sang mujahid. Tentara Israel mengira sang mujahid sudah tewas
sehingga meninggalkan tempat itu. Alhamdulillah, sang mujahid justru
selamat terlindungi pohon, dia hanya lecet-lecet dan kembali ke
pasukannya semula.

Karomah keempat, ketika ada keluarga yang anggota keluarganya menjadi
syahid, mereka memutuskan untuk menguburkan jenazah-jenazah syahid
tersebut dalam satu makam. Mereka menggali makam salah seorang
keluarganya yang syahid tujuh tahun lalu. Dan saat digali,
subhanallah….. jenazah itu masih utuh, awer persis sama seperti saat
dimakamkan. Wajahnya masih bersih, rambut gondrongnya sebahu juga rapi
bahkan dahinya masih berkeringat seolah-olah baru dimakamkan. Ini
membuat mereka semakin yakin akan kekuasaan Allah dan membuat mereka
semakin merindukan syahid.

Karomah kelima, seorang mujahid ditugaskan untuk menjaga jalan masuk
Gaza agar tank-tank Israel tidak masuk ke Gaza City. Karena jumlah
mujahid yang terbatas, lokasi itu hanya dijaga oleh seorang mujahid.
Dengan tugas yang strategis tersebut sang mujahid tidak bisa
meninggalkan tempat untuk keperluan pribadi. Karena setiap saat ada tank
yang lewat yang harus dia tembak. Dia hanya berbekal kurma. Berkat
bantuan Allah sang mujahid kuat duduk berjaga, mengintai jalanan dalam
cuaca yang sangat dingin itu selama sebulan! Cerita tentang kepengecutan
tentara Israel juga beredar. Saking takutnya mereka kepada para
mujahidin, dikabarkan mereka selalu menggunakan pampers saat bertugas di
dalam tank, agar mereka tak perlu keluar tank saat buang hajat.
Subhanallah….. Gaza memang luar biasa. Dengan karakter penduduknya
yang sangat islami, suara hafalan Qur’an yang terus-menerus
berkumandang, dan semangat jihad yang tak pupus, sangatlah wajar kalau
Allah begitu mencintai mereka, sehingga keberkahan tetap terasa meski di
tengah suasana perang.

Alangkah beruntungnya mereka! perhatikan senyum di wajah syuhada.
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/senyum-syuhada-bukti-mukjizat-al-qur-an-dan-sunnah.htm

Hidayatullah.com–Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut dengan bau misk yang berhembus dari ruangan bekas penyimpanan serpihan tubuh putra mereka itu, demikian tulis situs syiria-aleppo.com.

Abdullah As Shani’ adalah anggota kesatuan sniper Al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel, ketika sedang berada di pos kemanan bagian barat Gaza.

Dua hari dilakukan pencarian tubuh pejuang ini. Ternyata tidak tersisa dari tubuhnya kecuali serpihan kepala dan dagunya, sedangkan bagian tubuh lainnya ”lumat” oleh rudal Israel.

Ketika mendengar berita tersebut, puluhan orang-orang yang mengenal pejuang yang memiliki kuniyah Abu Hamzah ini ramai-ramai mendatangi rumahnya, untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh pejuang itu, yang diletakkan dalam sebuah plastik di salah satu ruangan rumah keluarganya.

Fenomena ini bukan satu-satunya, pihak keluarga menyatakan bahwa pada 20 hari setelah wafatnya Abdullah, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Sebagaimana diketahui, Abdullah As Shani’, mujahid yang tidak suka menampakkan amalan-amalannya ini, disamping sebagai anggota kesatuan sniper (penembak jitu), ia juga menjadi salah satu komandan lapangan Al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas.

This entry was posted on 07.31 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Song for Gaza

Play Game biar g' boring

Thanks ya..